Download PDF
- Alokasi Frekwensi.pdf
- Anggaran Dasar Radio Antar Penduduk Indonesia.pdf
- Anggaran Rumah Tangga Radio Antar Penduduk Indonesia.pdf
- Contoh Tata Cara MUSWI.pdf
- DASAR DAN TUJUAN.pdf
- Eleven Code.pdf
- Etika Komunikasi Radio Antar Penduduk Indonesia.pdf
- Frekuensi Kerja RAPI.pdf
- Mars RAPI.pdf
- Organisasi dan Keanggotaan.pdf
- Presentasi RAPI di Depsos - 27 Agustus 2008.pdf
- Ten Code Radio Antar Penduduk Indonesia.pdf
- Ten Code.pdf
Selasa, 11 Oktober 2011
Jenis Jenis Frekuensi Radio
Mengacu kepada SK 92/DIRJEN/1994, bahwasannya, RAPI (Radio Antar
Penduduk Indonesia) ditetapkan sebagai induk organisasi yang mewadahi
pengguna KRAP (Komunikasi Radio Antar Penduduk) diberikan alokasi
frekuensi oleh pemerintah untuk dipergunakan oleh anggotanya di seluruh
Indonesia.
Adapun jenis jenis frekuensi tersebut diantaranya :
1. Band HF (High Frequency) dan
2. Band VHF (Very High Frequency)
Walaupun demikian, bukan berarti seluruh frekuensi di kedua band tersebut dapat dipergunakan begitu saja, melainkan dibatasi sesuai dengan kewenangan pemerintah.
Alokasi frekuensi band HF (High Frequency) untuk organisasi RAPI di Indonesia diberikan keleluasaan dari Frek 26.960 Mhz hingga 27.410 Mhz. Sedangkan Band VH (Very High Frequency) mulai 142.0375 Mhz sampai 143.5375 Mhz. (Sumber:, Buku Panduan RAPI Daerah 10 Jawa Barat)
Namun tahukah seluruh anggota RAPI di Indonesia tentang band dan sifat perambatan suatu frekuensi radio?
Saya meyakini bahwa pengguna alat komunikasi, khusunya anggota RAPI, mayoritas hanya mengenal 2 band saja, yaitu HF dan VHF. Itupun hanya sebatas nama band. Akan tetapi mengenai nama Band lain, Panjang Gelombang, Batasan Frekuensi dan Nama Gelombangnya kemungkinan besar tidak banyak anggota RAPI yang tahu. Namun Secara umum, jenis frekuensi yang digunakan oleh radio komunikasi adalah VHF (Very High Frequency) dan HF (High Frequency).
Sebelum mengetahui nama Band, Panjang Gelombang, Batasan Frekuensi dan nama gelombang radio, alangkah baiknya kita mengenal lebih dulu kedua jenis band yang biasa kita pergunakan selama ini.
Apa yang dinamakan VHF (Very High Frequency) ?
VHF (Very High Frquency) -- istilah radio komunikasi yag dipergunakan anggota RAPI adalah 2 meter band-- biasanya dipergunakan untuk radio komunikasi jarak dekat. Sebenarnya band ini memancar pada frekuensi 100 Mhz hingga 300 Mhz.
Mengapa demikian? Karena gelombang radio yang dipancarkan tersebut arahnya berbentuk garis lurus (horizontal). Sebagai contoh, apabila jarak antara pengguna 2 stasiun radio komunikasi, salah satu diantarnya terdapat hambatan atau halangan objek seperti gunung, pohon, bangunan tinggi, yang posisinya lebih tinggi dibanding tempat yang bersangkutan mengudara (pancaran gelombang radionya lebih rendah dibanding penghalang atau hambatannya), maka sudah pasti transmisi yang dikirimkan ataupun diterima akan terhambat pula.
Dari kesemua penghalang dan hambatan sifatnya berbeda-beda. Misalkan jika hambatanya berupa sebuah gunung, maka gelombang yang dipancarkan akan dipantulkan kembali, sehingga transmisi yang yang dikirimkan kepada lawan komunikasi kita tidak akan mencapai tujuan. (Untuk menyiasati kendala seperti ini, ada sebagian anggota RAPI yang mempergunakan antene pengarah dengan cara memantulkannya ke pegunungan lain yang tidak bergaris lurus dengan lawan bicaranya, tujuannya agar pantulan gelombang transmisinya dapat memantul dan mengarah kepada lawan bicaranya).
Lain lagi dengan hambatan sebuah pohon. Keberadaan gelombangnya masih ada dan dapat dipancarkan kelawan komunikasi atau stasiun tujuan. Akan tetapi transmisinya sangat lemah sehingga tidak dapat diterima dengan jelas.
Dan yang paling tidak menguntungkan adalah bangunan tinggi sebagai hambatannya. Karena apabila salah satu penggunanya terhalang oleh sebuah bangunan maka gelombang yang dipancarkannya akan hilang dan berhenti saat mengenai bangunan tersebut.
Apa yang dinakaman HF (High Frequency) ?
HF (High Frequency) adalah radio komunikasi yang gelombangnya bekerja pada frekuensi 2 Mhz sampai 24 Mhz. Radio komunikasi ini biasanya dipergunkaan untuk berkomunikasi jarak jauh. Alasannya karena sifat gelombangnya yang dapat memantul dan tidak memiliki efek hambatan pada objek atau lawan komunikasi.
Hebatnya, kemampuan frekwensi ini dapat memantul hingga lapisan ionosphere. Dan kelebihan lainnya adalah jika seorang komunikator menggunakan radio di frekuensi ini, jarak sejauh apapun dapat dijangkau. Itupun apabila cuaca bagus. Karena radio komunikasi ini masih tergantung kepada provagasi.
Sifat dan kerja radio komunikasi ini adalah pancaran gelombangnya dikirimkan terlebih dahulu melewati lapisan ionosphere dan kemudian memantulnya kembali ke bumi menuju stasiun tujuan. Untuk pancaran gelombang kedua yang terhambat oleh objek, akan memantul terus menerus sampai ke stasiun tujuan.
Kedua jenis frekwensi diatas dapat kita lihat dan kita ketahui perbedaannya. Persoalannya, akan mempergunakan radio frekuensi mana yang cocok untuk berkomunikasi sesuai dengan keinginan kita. Tinggal memilih sisi kegunaanya saja. (EQ, dari berbagai sumber)
1. NAMA BAND : Very Low Frequency (VLF)
PANJANG GELOMBANG : > 10 km
FREKUENSI : < 30 kHz
NAMA GELOMBANG : Gelombang Myriametrik
2. NAMA BAND : Low Frequency (VLF)
PANJANG GELOMBANG : 1 - 10 km
FREKUENSI : 30 - 300 Khz
NAMA GELOMBANG : Gelombang Kilometer
3. NAMA BAND : Medium Frequency (MF)
PANJANG GELOMBANG : 100 - 1.000 m
FREKUENSI : 300 - 3.000 kHz
NAMA GELOMBANG : Gelombang Hektometer
4. NAMA BAND : High Frequency (HF)
PANJANG GELOMBANG : 10 - 100 m
FREKUENSI : 3 - 30 MHz
NAMA GELOMBANG : Gelombang Dekameter
5. NAMA BAND : Very High Frequency (VHF)
PANJANG GELOMBANG : 1 - 10 km
FREKUENSI : 30 - 300 MHz
NAMA GELOMBANG : Gelombang Meter
6. NAMA BAND : Ultra High Frequency (UHF)
PANJANG GELOMBANG : 10 - 100 cm
FREKUENSI : 300 - 3.000 MHz
NAMA GELOMBANG : Gelombang Decimeter
7. NAMA BAND : Super High Frequency (SHF)
PANJANG GELOMBANG : 1 - 10 cm
FREKUENSI : 3 - 30 GHz
NAMA GELOMBANG : Gelombang Centimeter
8. NAMA BAND : Extremely High Frequency (EHF)
PANJANG GELOMBANG : 1 - 10 mm
FREKUENSI : 30 - 300 GHz
NAMA GELOMBANG : Gelombang Milimete
Adapun jenis jenis frekuensi tersebut diantaranya :
1. Band HF (High Frequency) dan
2. Band VHF (Very High Frequency)
Walaupun demikian, bukan berarti seluruh frekuensi di kedua band tersebut dapat dipergunakan begitu saja, melainkan dibatasi sesuai dengan kewenangan pemerintah.
Alokasi frekuensi band HF (High Frequency) untuk organisasi RAPI di Indonesia diberikan keleluasaan dari Frek 26.960 Mhz hingga 27.410 Mhz. Sedangkan Band VH (Very High Frequency) mulai 142.0375 Mhz sampai 143.5375 Mhz. (Sumber:, Buku Panduan RAPI Daerah 10 Jawa Barat)
Namun tahukah seluruh anggota RAPI di Indonesia tentang band dan sifat perambatan suatu frekuensi radio?
Saya meyakini bahwa pengguna alat komunikasi, khusunya anggota RAPI, mayoritas hanya mengenal 2 band saja, yaitu HF dan VHF. Itupun hanya sebatas nama band. Akan tetapi mengenai nama Band lain, Panjang Gelombang, Batasan Frekuensi dan Nama Gelombangnya kemungkinan besar tidak banyak anggota RAPI yang tahu. Namun Secara umum, jenis frekuensi yang digunakan oleh radio komunikasi adalah VHF (Very High Frequency) dan HF (High Frequency).
Sebelum mengetahui nama Band, Panjang Gelombang, Batasan Frekuensi dan nama gelombang radio, alangkah baiknya kita mengenal lebih dulu kedua jenis band yang biasa kita pergunakan selama ini.
Apa yang dinamakan VHF (Very High Frequency) ?
VHF (Very High Frquency) -- istilah radio komunikasi yag dipergunakan anggota RAPI adalah 2 meter band-- biasanya dipergunakan untuk radio komunikasi jarak dekat. Sebenarnya band ini memancar pada frekuensi 100 Mhz hingga 300 Mhz.
Mengapa demikian? Karena gelombang radio yang dipancarkan tersebut arahnya berbentuk garis lurus (horizontal). Sebagai contoh, apabila jarak antara pengguna 2 stasiun radio komunikasi, salah satu diantarnya terdapat hambatan atau halangan objek seperti gunung, pohon, bangunan tinggi, yang posisinya lebih tinggi dibanding tempat yang bersangkutan mengudara (pancaran gelombang radionya lebih rendah dibanding penghalang atau hambatannya), maka sudah pasti transmisi yang dikirimkan ataupun diterima akan terhambat pula.
Dari kesemua penghalang dan hambatan sifatnya berbeda-beda. Misalkan jika hambatanya berupa sebuah gunung, maka gelombang yang dipancarkan akan dipantulkan kembali, sehingga transmisi yang yang dikirimkan kepada lawan komunikasi kita tidak akan mencapai tujuan. (Untuk menyiasati kendala seperti ini, ada sebagian anggota RAPI yang mempergunakan antene pengarah dengan cara memantulkannya ke pegunungan lain yang tidak bergaris lurus dengan lawan bicaranya, tujuannya agar pantulan gelombang transmisinya dapat memantul dan mengarah kepada lawan bicaranya).
Lain lagi dengan hambatan sebuah pohon. Keberadaan gelombangnya masih ada dan dapat dipancarkan kelawan komunikasi atau stasiun tujuan. Akan tetapi transmisinya sangat lemah sehingga tidak dapat diterima dengan jelas.
Dan yang paling tidak menguntungkan adalah bangunan tinggi sebagai hambatannya. Karena apabila salah satu penggunanya terhalang oleh sebuah bangunan maka gelombang yang dipancarkannya akan hilang dan berhenti saat mengenai bangunan tersebut.
Apa yang dinakaman HF (High Frequency) ?
HF (High Frequency) adalah radio komunikasi yang gelombangnya bekerja pada frekuensi 2 Mhz sampai 24 Mhz. Radio komunikasi ini biasanya dipergunkaan untuk berkomunikasi jarak jauh. Alasannya karena sifat gelombangnya yang dapat memantul dan tidak memiliki efek hambatan pada objek atau lawan komunikasi.
Hebatnya, kemampuan frekwensi ini dapat memantul hingga lapisan ionosphere. Dan kelebihan lainnya adalah jika seorang komunikator menggunakan radio di frekuensi ini, jarak sejauh apapun dapat dijangkau. Itupun apabila cuaca bagus. Karena radio komunikasi ini masih tergantung kepada provagasi.
Sifat dan kerja radio komunikasi ini adalah pancaran gelombangnya dikirimkan terlebih dahulu melewati lapisan ionosphere dan kemudian memantulnya kembali ke bumi menuju stasiun tujuan. Untuk pancaran gelombang kedua yang terhambat oleh objek, akan memantul terus menerus sampai ke stasiun tujuan.
Kedua jenis frekwensi diatas dapat kita lihat dan kita ketahui perbedaannya. Persoalannya, akan mempergunakan radio frekuensi mana yang cocok untuk berkomunikasi sesuai dengan keinginan kita. Tinggal memilih sisi kegunaanya saja. (EQ, dari berbagai sumber)
1. NAMA BAND : Very Low Frequency (VLF)
PANJANG GELOMBANG : > 10 km
FREKUENSI : < 30 kHz
NAMA GELOMBANG : Gelombang Myriametrik
2. NAMA BAND : Low Frequency (VLF)
PANJANG GELOMBANG : 1 - 10 km
FREKUENSI : 30 - 300 Khz
NAMA GELOMBANG : Gelombang Kilometer
3. NAMA BAND : Medium Frequency (MF)
PANJANG GELOMBANG : 100 - 1.000 m
FREKUENSI : 300 - 3.000 kHz
NAMA GELOMBANG : Gelombang Hektometer
4. NAMA BAND : High Frequency (HF)
PANJANG GELOMBANG : 10 - 100 m
FREKUENSI : 3 - 30 MHz
NAMA GELOMBANG : Gelombang Dekameter
5. NAMA BAND : Very High Frequency (VHF)
PANJANG GELOMBANG : 1 - 10 km
FREKUENSI : 30 - 300 MHz
NAMA GELOMBANG : Gelombang Meter
6. NAMA BAND : Ultra High Frequency (UHF)
PANJANG GELOMBANG : 10 - 100 cm
FREKUENSI : 300 - 3.000 MHz
NAMA GELOMBANG : Gelombang Decimeter
7. NAMA BAND : Super High Frequency (SHF)
PANJANG GELOMBANG : 1 - 10 cm
FREKUENSI : 3 - 30 GHz
NAMA GELOMBANG : Gelombang Centimeter
8. NAMA BAND : Extremely High Frequency (EHF)
PANJANG GELOMBANG : 1 - 10 mm
FREKUENSI : 30 - 300 GHz
NAMA GELOMBANG : Gelombang Milimete
Jumat, 01 Juli 2011
Mengenal Phone Alphabet Pada Radio Komunikasi
Phone Alpabhet adalah sekumpulan karakter huruf yang di -eja dengan cara tertentu pada saat melakukan komunikasi.
Biasanya
ini digunakan pada saat melakukan komunikasi dengan radio untuk
mempermudah dalam memahami pengucapan suatu kata, dan juga bisa
digunakan sebagai sandi diantara para pengguna radio komunikasi.
Misalnya kita ingin menyampaikan kata “MERAK”
kepada stasiun tujuan, dan mungkin karena disebabkan buruknya sinyal
transmisi menyebabkan penerima mengartikan kata tersebut menjadi kata “MERAH”, “MERAT”, “MERAD”,
dsb. Ini sudah jelas jauh dari arti yang sebenarnya. Bayangkan jika itu
merupakan sebuah pesan penting dan harus di sampaikan dengan segera?.
Oleh karena itu kita bisa menggunakan Phone Alphabet untuk lebih menegaskan kata yang ingin kita sampaikan. Kata “MERAK” akan di-eja seperti ini: Mike Echo Romeo Alpha Kilo
Nah dari contoh diatas kita bisa melihat betapa pentingnya memahami dan menguasai Phone Alphabet
dalam membantu kita melakukan komunikasi dengan radio. Memang awalnya
pasti agak sedikit sulit, tetapi yakinlah bahwa dengan mempelajarinya
satu demi satu akan sangat berguna.
Menambah Jangkauan dan Kekuatan Sinyal VHF
Seperti telah
kita baca di artikel sebelumnya, bahwa kekuatan sinyal frekwensi VHF
(Very High Frequency) sangat dipengaruhi oleh jarak pandang (line of sight)
dan juga objek – objek yang berada di antara stasiun, maka timbul
pertanyaan bagaimana cara untuk mengatasi kelemahan dari frekwensi
tersebut?. Jawabannya adalah dengan menggunakan Repeater.
Repeater itu seperti apa?
Secara
singkat repeater bisa diartikan sebagai unit logik atau medium yang
digunakan untuk dapat mengatur keluar masuknya transmisi untuk kemudian
memprosesnya dengan menerima ataupun mengirimkannya. Jadi apa
hubungannya dengan meningkatkan kekuatan sinyal?
Itu karena repeater terdiri dari Transmitter dan Receiver
sekaligus sehingga transmisi yang masuk dapat diterima sekaligus
dikirimkan. Analoginya jika sebuah stasiun mengirimkan transmisi dengan
melewati repeater, maka transmisi tersebut akan dikirimkan kembali ke
stasiun tujuan yang masih berada dalam jangkauan (range)
repeater. Nah dengan tujuan untuk menambah range tersebut, itulah
sebabnya repeater selalu diletakkan di areal yang cukup tinggi, misalnya
di areal menara, ataupun perbukitan, dengan ketinggian antenna-nya
disarankan lebih dari 25 meter dari permukaan tanah.
Perhatikan
perbedaan kedua gambar diatas, gambar pertama menunjukkan ketika dua
stasiun saling melakukan transmisi, tetapi tidak dapat menjangkau
stasiun lainnya. Sedangkan pada gambar kedua, dengan menggunakan
repeater, kedua stasiun dapat berhubungan karena berada dalam jangkauan
repeater. Secara teori, jika tidak menggunakan repeater, jangkauan
transmisi frekwensi VHF hanya sekitar 2 km – 20 km, tetapi dengan
menggunakan repeater bisa mencapai sekitar 40 km – 100 km.
Selain itu dengan menggunakan beberapa repeater secara bersamaan (pada frekwensi yang sama) jangkauan sinyal transmisi bisa semakin jauh.
Merek
Repeater yang paling banyak digunakan saat ini adalah buatan Motorola,
karena repeater merek ini lebih stabil dan juga lebih simpel, serta cara
instalasinya pun cukup mudah.
Berikut ini skema instalasi repeater
Prosedur umum pada saat melakukan instalasi repeater:
- Pastikan Repeater anda dalam keadaan baik, dan juga pastikan setting frekwensi pada Receiver dan Transmitter sudah benar.
- Survei area tempat Repeater akan diinstalasi, disarankan di perbukitan dan memiliki sumber power listrik, serta memiliki fasilitas grounding yang baik. Misalnya di daerah tower stasiun radio.
- Setelah menemukan area yang baik, persiapkan peralatan yang dibutuhkan seperti Repeater beserta kabel – kabelnya (Kabel Coaxial, Kabel Power), Antena Repeater, Batere (disarankan menggunakan Gel Batere) dan 2 kabel konektornya, disarankan dengan ketebalan lebih dari 5mm dengan satu wayar, Stabilizer 2000W, Kabel Grounding, Kabel Power, dan juga jangan lupa untuk membawa peralatan pendukung instalasi seperti obeng, tang, gunting kabel, dsb.
- Mulailah dengan menghubungkan port Ground pada repeater dengan panel Grounding di area instalasi dengan menggunakan kabel Grounding.
Catatan: Jika
fasilitas grounding tidak tersedia di area tersebut, berarti anda harus
mempersiapkan besi kuningan dengan ukuran panjang minimal 5 meter sebagai penghantar. Kemudian setelah anda mengikat kabel Grounding pada besi, tanamlah besi tersebut dengan kedalaman minimal 8 meter di bawah permukaan tanah.
- Setelah proses pemasangan grounding selesai, kemudian hubungkan port kutub negatif dan positif pada repeater dengan batere.
- Lakukan instalasi Antena Repeater dengan memasangnya pada posisi yang cukup tinggi, minimal 25 meter diatas permukaan tanah. Akan sangat baik jika pada area terdapat tiang menara yang tinggi, sehingga Antena Repeater dapat dipasang pada tiang menara tersebut untuk mendapatkan ketinggian yang maksimal.
- Kemudian tarik kabel Coaxial dari port Antenna di repeater dan pasang pada antena yang telah anda pasang pada langkah #5. Lakukan instalasi kabel dengan sangat hati – hati dan rapi, untuk menghindari kerusakan pada kabel. Harap diingat kabel Coaxial ini jangan sampai tertekuk ataupun terpotong, karena akan mengurangi kekuatan sinyal bahkan dapat merusak Repeater itu sendiri.
- Jika semuanya telah terpasang dengan benar, maka pasanglah kabel Power pada Repeater dan hubungkan dengan stabilizer sebelum menghubungkannya pada socket arus listrik.
- Hidupkan Repeater, dan pastikan tombol Enable Repeater pada Repeater sudah di aktifkan.
- Cobalah melakukan transmisi.
Mengenal Jenis Frekwensi Radio Komunikasi dan Cara Kerjanya
Sebagian dari kita pasti sudah mengenal radio komunikasi yang lebih dikenal dengan nama Walkie Talkie, atau mungkin dengan nama Handy Talkie (HT).
Tetapi apakah kita juga tahu bagaimana sebenarnya proses transmisi
radio komunikasi tersebut dan frekwensi apa yang digunakan?.
Secara umum, jenis frekwensi yang digunakan oleh radio komunikasi adalah VHF (Very High Frequency) dan HF (High Frequency).
Apa itu VHF (Very High Frequency)?
VHF
biasanya digunakan untuk radio komunikasi jarak dekat dan beroperasi
pada frekwensi 100-300 Mhz. Hal ini disebabkan karena gelombang radio
dipancarkan secara garis lurus (horizontal). Sehingga jika pada jarak
antara 2 stasiun terdapat objek – objek seperti bangunan, pohon – pohon
yang tinggi, ataupun pegunungan yang lebih tinggi dari pancaran
gelombang radio, maka sudah pasti transmisi yang dikirimkan ataupun
diterima akan terhambat. Gambarannya kira – kira seperti dibawah ini
Dari
ilustrasi tersebut kita bisa melihat ada 3 objek yang berpotensi
menghambat transmisi yaitu objek bangunan, dimana gelombang yang
dipancarkan berhenti dan hilang ketika mengenai objek penghalang,
kemudian objek pohon, diamana gelombang masih dapat dipancarkan sampai
stasiun tujuan tetapi dengan sangat lemah, sehingga bisa saja transmisi
yang disampaikan tidak dapat diterima dengan jelas. Terakhir adalah
objek pegunungan, dimana gelombang yang dipancarkan dipantulkan kembali,
sehingga transmisi yang dikirim sama sekali tidak dapat mencapai
stasiun tujuan.
Apa itu HF (High Frequency) ?
HF
(High Frequency) merupakan gelombang radio yang bekerja pada frekwensi 2
– 24 Mhz, dan biasanya digunakan untuk radio komunikasi jarak jauh
karena sifat gelombangnya yang dapat memantul sehingga tidak memiliki
efek hambatan pada objek. Dan ditambah lagi dengan kemampuan frekwensi
ini untuk memantul pada lapisan ionosphere, sehingga jarak sejauh apapun
dapat dijangkau oleh frekwensi ini, dengan catatan dalam keadaan cuaca
yang cukup bagus. Gambarannya kira – kira seperti dibawah ini
Perhatikan
bahwa gelombang pertama yang dikirimkan melewati lapisan ionosphere dan
memantul kembali ke bumi menuju ke stasiun tujuan. Dan gelombang kedua
yang terhambat oleh objek, memantul secara terus menerus sampai ke
stasiun tujuan.
Dari kedua jenis frekwensi
diatas, kita dapat melihat perbedaan yang signifikan. Dan penggunaan
frekwensi tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dari perorangan ataupun
institusi. Tetapi bagi kebanyakan institusi, mereka biasanya selalu
menggunakan radio komunikasi yang bekerja pada kedua frekwensi tersebut.
Kamis, 30 Juni 2011
Reset ht suicom sh-135
Suicom
sh135 dengan frekuensi 136 – 174 mhz ini jika dilihat dari fitur- fitur
yang dimilikinya sangat bagus apalagi jika dibandingkan dengan harga
yang harus dibayar untuk sebuah radio tersebut. saya memakai beberapa
unit di kantor untuk berbagai macam kegiatan. pada awalnya ada 2 unit
yang dipakai kemudian karena kebutuhan yang semakin meningkat maka
ditambah 4 unit lagi, yang secara fisik agak berbeda nampak lebih macho
dari pada versi yang terdahulu yang terkesan feminin. radio yang saya
pakai di program secara manual dengan SELF mode karena memang hanya pada
mode CH yang kami butuhkan, mengingat yang pake orang banyak jadi
supaya mudah mengontrolnya. Setting yang dilakukan secara manual
ternyata mengandung resiko juga, terutama pada versi terbaru. Saat
memori dihapus dan direset kemudian dilayar yang muncul angka 400.000
(tidak selalu begitu sih) yang seharusnya tidak bisa tampil karena
diluar range frekuensi dari spesifikasi radio. karena tidak ada ide
harus gimana maka saya konfirmasikan ke reseller dan dikatakan bahwa itu
mungkin dari epromnya yang bermasalah dan memang sering terjadi pada
versi terbaru ini. …..uuh agak capek juga sih. tapi untunglah karena
baru dibeli jadi fihak resellernya masih menanggung perbaikannya.
Setelah
dipakai beberapa bulan ya lumayan lama sih hampir setahun, ternyata
masalah itu datang lagi, saya tidak ingat apakah yang dulu bermasalah,
di layar muncul NO PRO dan setelah saya reset yang muncul angka 400.000
……uh capek deh. Kemudian dari sini saya mulai mencari beberapa referensi
masukan dari rekan2 dan browsing dari beberapa milis – milis yang
Alhamdulillah akhirnya ditemukan beberapa referensi yang sangat
membantu.
Agak ribet juga untuk melakukan reset ht suicom sh 135 yang mempunyai merk asli puxing px 777 ini.
Untuk
melakukan reset normal dengan mematikan radio kemudian tekan tombol
menu ditahan dan hidupkan radio maka menu reset akan muncul, kemudian
bisa di tentukan pilihan resetnya.
VFO ? berarti berpindah antara tampilan CH ataupun mode frekuensi,
FULL ? untuk mereset total
TYPE
? yang ini saya belum tahu pasti kegunaannya tetapi harus memasukkan
empat karakter untuk dapat mengaksesnya. mungkin diantara rekan2 ada
yang tahu fungsinya.
Dari ketiga pilihan tersebut setelah saya coba ternyata belum juga mengatasi masalah.
wah
rasanya repot juga jika harus mengganti epromnya. dari beberapa milis
yang saya datangi ada yang menyebutkan bisa dilakukan tanpa mengganti
eprom dan ini sangat menarik karena tidak perlu repot2 membuka casing
radio.
Pada
suicom sh-135 ada fasilitas untuk melakukan pemrograman memory/
channel, dengan mode SELF dilakukan dengan cara Radio Off, moni&menu
ditekan bersama -sama, hidupkan radio dengan kedua tombol masih ditahan
sampai muncul SELF pada layar, jangan tekan tombol apapun selain
memasukkan code. Maka akan muncul 6 angka di layar seperti 400 470 tiga
angka yang pertama adalah batas frequensi terendah dan tiga angka yang
terakhir adalah batas frequensi yang tertinggi, jika tidak muncul 6
angka tersebut maka proses harus diulangi lagi. Setelah muncul angka
tersebut harus dirubah sesuai dengan frekuensi yang dikehendaki lalu
tekan enter dan restart radio. Angka tersebut menunjukkan bandwidth dari
radio yang baru.
Ingat
Perubahan diluar range pada batas frekuensi akan mengakibatkan pll
tidak bisa lock pada tx atau rx dan dapat mengakibatkan permasalahan
yang sama muncul kembali. harus diingat juga perubahan bandwidth sangat
tergantung pada limitasi dari rangkaian radio tersebut.
Download Program PX777 & Suicom disini
CARA SETTING SUICOM SH-136
Reset atau Clear
Radio dalam posisi dimatikan lalu tekan 1 hidupkan radio tanpa melepas tombol 1maka radio kembali ke pengaturan depault, selanjutnya tahap demi tahap kita isi
frekwensi dengan menentukan chanel dari CH-01 s.d CH-99.
Set Chanel Frekwensi
Tekan F tekan 1 lalu buat frekwensi yang dikehendaki misalkan 143.200 sesudah ituuntuk menyimpan kememory tekan # tekan A atau B untuk urutan chanel dari 01 s.d 99
lalu tekan C kemudian tekan F tekan 1 maka akan tampil CH- xx yang kita set tadi lalu
tekan F tekan 1 lagi untuk tersimpan ke memory.
Dumplex
1. Tekan F tekan 6 maka timbul + dibawah angka Frekwensi, lalu tekan F tekan 6 lagiuntuk menimbulkan tanda - sebagai RX lalu tekan F tekan 7 untuk menentukan selisih
nya misalkan 01.000
2. Tekan # maka dipojok kanan layar atas timbul angka 01 untuk menentukan
canal, tekan F tekan 1 maka tampil dilayar CH-01 lalu tekan F tekan 1 lagi untuk
kembali normal sekaligus menyimpan kememory frekwensi.
Low dan High
Tekan F tekan 1, tekan F tekan 0 , maka dibawah angka frekwensi ada huruf L atau Hterakhir tekan F tekan 1 lagi untuk kembali ke chanel frekwensi